PROFIL UPT
(BALAI PENGKAJIAN dan PENELITIAN HIDRODINAMIKA – BPPT)
2.1.
Sejarah Singkat UPT BPPH BPPT
Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai
Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (BPPH) adalah lembaga milik pemerintah.
UPT BPPH BPPT diresmikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Juli 1995,
yang ditandatangani langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Soeharto.
Balai
Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (BPPH) memiliki sumber daya manusia
yang terlatih dan fasilitas pengujian yang lengkap antara lain: Towing Tank,
Manoeuvering and Ocean Engineering Basin (MOB) dan Cavitation Tunnel,
yang berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap berbagai macam tipe model
kapal dan bangunan laut lainnya serta sarana pendukung lainnya
(bengkel-bengkel). Lembaga ini tidak hanya mempunyai fungsi untuk mempelajari
performa desain bangunan laut, tetapi juga berfungsi untuk menyempurnakan
desain-desain yang telah dilakukan dalam pengujian sebelumnya sehingga dengan
penyempurnaan desain tersebut akan tercipta sebuah konstruksi yang optimal dari
aspek hidrodinamika.
2.2 Lokasi
UPT
BPPH BPPT berlokasi di Jalan Hidrodinamika (komplek kampus ITS Sukolilo),
Surabaya, Jawa Timur – Indonesia.
2.3.
Struktur
Organisasi UPT-BPPH
Adapun
struktur organisasi daripada UPT BPPH BPPT dapat dilihat pada lampiran.
Sesuai dengan
bagan struktur organisasi yang ada, maka dapat dijelaskan hak-hak manajerial
dari masing-masing bagian atau departemen. Adapun kewenangan dan definisi
fungsi tiap-tiap bagian dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :
v Ka.UPT
BPPH
Sebagai Koordinator Pengawasan, lingkup tanggung jawabnya
adalah pada keseluruhan aktivitas pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan
administrasi pekerjaan dari persiapan, proses sampai hasil akhir yang meliputi
administrasi kepegawaian, keuangan, umum, pengadaan, pelelangan, penggudangan
dll. Demikian pula dengan kelangsungan keberadaan aset yang digunakan baik itu
perawatan maupun fungsionalnya. Sebagai Manager Proyek, kepala UPT BPPH
bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas proyek yang dikerjakan termasuk pembinaan
pada anggota tim dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
v Kasubag
Tata Usaha
Sebagai Koordinator Kepegawaian, bagian ini bertanggung
jawab penuh terhadap seluruh kegiatan kepegawaian berikut administrasinya.
Selain itu training dan usaha-usaha pembinaan terhadap karyawan juga
menjadi tanggung jawabnya. Koordinator-koordinator di bawah bagian tata usaha yaitu :
Ø
Koordinator
Keuangan
Bertanggung jawab
mengelola arus keuangan menurut anggaran yang terencana sehingga penggunaannya
tepat sasaran.
Selain itu
juga bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi lingkungan dan peralatan yang
baik demi menunjang kelancaran kegiatan-kegiatan UPT BPPH.
Ø
Koordinator
Adm. Umum
Ruang lingkup tanggung
jawabnya pada kegiatan administrasi perkantoran, pelayanan jasa teknologi,
inventarisasi, pengelolaan gedung kantor, kendaraan dinas, kehumasan, foto film
dan dokumentasi pengelolaan perpustakaan.
Ø
Koordinator
Kepegawaian
Bertanggung
jawab terhadap kinerja dan urusan kepersonaliaan seperti kedisiplinan, dan
pelaksanaan kerja.
Ø
Koordinator
Kerja Sama & Humas
Mengupayakan
segala macam bentuk hubungan keluar baik itu bersifat sosialisasi maupun kerja sama.
v
Kaseksi Sarana dan Produksi
Untuk bagian ini arah kerjanya pada daerah produksi.
Tanggung jawab dan kewenangannya adalah masalah penyediaan sarana sebagai
penunjang tata laksana produksi. Sehingga kelangsungan proses tidak sampai
terganggu. Di bawah seksi ini ada beberapa koordinator.
Ø
Koordinator
Sarana & Produksi Model
·
Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aktifitas
perhitungan data, pembuatan gambar desain, gambar-gambar produksi.
·
Pelaksanaan pembuatan model, sistem
propulsi dan hal-hal lainnya yang berkenaan dengan sarana pengujian.
Ø
Koordinator
Sarana Pengujian
·
Menyiapkan fasilitas pengujian dan
instrumentasi, set-up pengujian, pengujian, penyajian data, analisa dan
pelaporan.
·
Bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas seperti Towing
Tank, MOB, Cavitation Tunnel, Offline Computer dan Bengkel
Instrumentasi.
Ø
Koordinator
Sarana & Prasarana Pendukung
·
Bertanggung jawab atas pengelolaan
pergudangan, pengadaan barang dan jasa, lahan, gedung serta sarana.
·
Perbaikan dan perawatan terhadap sarana
dan prasarana lab. Seperti MOB, Towing Tank dan lain sebagainya termasuk pengujian
rutin.
v
Kaseksi Program dan Pemasaran
Seksi ini bertanggung jawab penuh atas seluruh
aktivitas pemasaran/purna jual dan kerja sama. Yang berada dibawah seksi ini
adalah: koordinator pengujian, pemasaran, dan R&D.
v
Koordinator QA/QC
·
Pengendalian mutu dan teknis yang
meliputi proses penawaran kontrak, produksi model, kalibrasi, pengujian,
analisa dan pelaporan.
2.4. Fungsi Utama
1. Ship
Powering Prediction
Kemampuan tenaga penggerak atau besarnya daya untuk menggerakkan kapal
sesuai dengan kecepatan yang diinginkan merupakan
faktor yang penting dalam pengoperasian kapal. Untuk menyempurnakan performa
dari tenaga penggerak perlu dilakukan prediksi power yang akurat pada
tahap perencanaan awal. Berdasarkan
analisa data yang diperoleh dari pengujian di Towing Tank maka akan didapat prediksi power yang sesuai. Macam pengujian yang bisa dilakukan untuk ship powering
prediction :
§
Resistance and self
propulsion test
§
Wake survey
§
Analisa Wave pattern
§
Propeller open water test
§
Flow visualization water
test
Gambar 2.1. Resistance Test
Teori dan
perhitungan yang dilakukan antara lain:
§ Tahanan gelombang
§ Desp, ship powering prediction
§ Powering performance prediction method for planning craft
§ Plane, performance prediction method for planning craft
§ Catres, perhitungan tahanan catamaran
2.
Offshore Structure Designing System
Dalam desain offshore
structure, diperlukan pertimbangan beberapa gaya luar yang disebabkan oleh
kondisi alam yang bekerja pada struktur. Yang dilakukan dalam offshore
structure designing system adalah melakukan perhitungan terhadap gaya-gaya
hidrodinamis dan karakteristik gerakan yang bekerja pada struktur bangunan
laut. Hasil yang diperoleh dari analisa hasil pengujian antara lain :
§ Hydrostatic characteristic
§ Motion responses
§ Inertia forces
§ Wave loads
§ Structural analysis
§ Statistical prediction of respond
3.
Manoeuvering Prediction
Kapal harus
mempunyai kemampuan manoeuver yang bagus, baik dikondisi laut lepas
maupun di pelabuhan. Oleh karena itu ketika kapal dibangun maka dalam tahap basic
design kemampuan manuver dari kapal harus diperiksa. Test yang
dilakukan pada ship manoeuvering prediction
antara lain :
§ Turning circle
§ Zigzag
4.
Seakeeping Quality of Ship
Kapal dioperasikan pada berbagai macam iklim dan kondisi laut, kualitas
dari seakeeping kapal adalah merupakan faktor yang penting dari segi
keselamatan dan ekonomi. Seakeeping model test menyediakan data yang
berhubungan dengan ship’s
seaworthiness, yang didasarkan pada strip theory method yang
diikuti dengan percobaan model di towing
tank dan MOB (free running model).
Gambar 2.2. Seakeeping Test
Hal-hal yang
dipelajari di seakeeping test :
§ Gerakan kapal
§ Distribusi tekanan pada badan kapal
§ Shearing forces, bending moment, dan torsion
moments
§ Deck wetness and propeller emergence
§ Relative motion between wave and hull
§ Slamming
§ Acceleration
§ Resistance increase
2.5. Fasilitas Utama
1.
Towing Tank
Gambar 2.3. Towing Tank
Spesifikasi teknis :
·
Ukuran : 235,4 x 11 x 5,5 m
·
Carriage :
Manned, motor drive, four drive wheels
·
Drive system :
Thyristor controlled DC motors
·
Nominal power : 4 x
45 Kw
·
Maximum acceleration : 1m/sec2
·
Maximum speed :
9m/sec
·
Kemampuan wave generator : Regular and
irregular waves, periode
0,5 – 3,5 detik, arah
0° dan 180°, ketinggian sampai 0,5 m (signifikan)
·
Wave maker :
Dry back, hydraulically driven, simultaneous control of stroke and
frequency by computer
Peralatan :
·
Resistance dinamometer
·
Trim meter
·
Open water propeller
dynamometer
·
2 Self –propulsion
dynamometers, 2.5 Nm rated torque
·
2 Self –propulsion
dynamometers 16 Nm rated torque
·
Wake measurement apparatus
·
Ship movement meter
·
Accelerometers
·
Pressure transducer for
pressure variation and slamming
·
Forces and bending moments
transducers
·
Wind maker generated by
portable fans
Kemampuan tes :
·
Resistance and
self-propulsion test in calm water
·
Open water propeller and
ducted propeller test
·
3-D wake surveys
·
Flow observation test paint
or tufts
·
Measurements of hydrodynamic
·
Forces and moments on
bodies, foils, dll
·
Seakeeping test with
measurements of motions, acceleration, wave loads and added propeller thrust in
head and following waves
2.
Manoeuvering and Ocean
Engineering Basin
(MOB)
Gambar 2.4. MOB
Spesifikasi teknis:
·
Ukuran : 60 x 35
x 2,5 m (deep water)
45 x 35 x 1,25 m
(shallow part)
·
Main carriage : manned, motor drive, four drive wheels
·
Drive system :
Thyristor controlled DC motors
·
Nominal power : 4 x
15 Kw
·
Maximum acceleration : 0,8 m/sec2
·
Maximum speed : 2
m/sec
·
Other capability : vertical adjustable
·
Kemampuan wave generator : regular and irregular waves
periode 0,5 – 3 detik, arah di kolam dalam antara 0° sampai 90° dan antara 180° sampai 270°, di kolam dangkal antara 0°sampai180°
·
Wave Maker :
single wave board flap type terdiri
atas 202 wave maker, hidraulically driven,
kontrol frekuensi dengan komputer
Peralatan :
·
2 Self –propulsion
dynamometers, 2.5 Nm rated torque
·
Model position measurement
system tracking 6 motion components
·
Wireless control system
·
Automatic pilot rudder
control system
·
Accelerometers
·
Pressure transducer for
pressure variation and slamming
·
Forces and bending moments
transducers
·
Wind maker generated by
portable fans
Kemampuan test :
·
Tes manoeuvering kapal (zigzag,
turning circles, dan spiral test)
·
Feasibility manoeuvering
test in/near harbour entrance
·
Seakeeping test
·
Sea transport and launching
installation test for offshore structure
·
Testing with moored or fixed
objects to determine the motion and loads due to waves and wind
·
Subsea system and operation
·
Pipelines
3. Cavitation Tunnel
Spesifikasi teknis :
·
Description : Vertical
plane, closed recirculating, variable
speed pressure, daerator
·
Drive system : Thyristor controlled DC shuntmotors 250 Kw,
controllable antara 30 and 1500 rpm, eduction the impeller 1: 3,8
·
Impeller :
1300 mm diameter fixed pitch four- bladed axial flow
·
Maximum velocity : 12 m/s with 386 rpm of the impeller
·
Characteristics : Square
cross section 0,85 m x 0,85 m with rounded corners, length 4m
·
Pressure range : 0,2 – 2 bar absolute
·
Cavitation number range : 0,1 – 10
·
Propeller size : maximum
300 mm
Peralatan :
·
Dynamometer no.1, maximum: speed 4000 rpm, thrust
3000 N, torque 150 Nm, power of drive motor 64 Kw
·
Dynamometer no.2, for use in dummy model, maximum:
speed 4000 rpm, thrust 3000 N, torque 150 Nm, power of drive motor 64 Kw
·
Wake field measurement apparatus
·
Differential pressure transducer
·
Stroboscope
Kemampuan
test :
·
Pengamatan test kavitasi
·
Cavitation inception test
·
Propeller performance test
·
Test
fluktuasi tekanan lambung kapal
·
Pengukuran
gaya dan torsi pada hidung depan, kemudi, hidro foil dll.
4.
Bengkel Produksi Model Uji
Di tempat
inilah model bangunan laut dibuat. Untuk mendukung kepresisian ukuran dari
dimensi model, maka bengkel ini dilengkapi peralatan–peralatan khusus untuk
pembuatan model. Bengkel model terdiri atas:
Gambar 2.5. Bengkel Produksi Uji Model
1.
Bengkel Model Kapal / Ship Model Work Shop (SMWS)
Beberapa
Peralatan yang ada di Bengkel ini antara lain :
a. Cross Cutting Circular Saw
Fungsi utama mesin ini adalah untuk
memotong material sebelum dilaksanakan proses pengerjaan yang lainnya. Jadi
dapat dikatakan bahwa untuk tahap persiapan material maka hal pertama yang
dilakukan adalah memotong material dengan panjang tertentu
b.
Surfacing Planner
Mesin ini digunakan untuk meratakan
permukaan material. Dalam diagram alur material, mesin ini menjadi mesin kedua
setelah dilakukan pemotongan material dengan menggunakan cross cutting circular saw untuk mengoperasikan mesin, digunakan
kelos pendorong (terbuat dari kayu) sebagai pengaman tangan
c. Thickness Planner
Mesin ini digunakan untuk meratakan permukaan material sekaligus untuk
mendapatkan ketebalan material yang diinginkan. Tebal minimum material yang
dapat dikerjakan dengan mesin ini adalah 3 mm dan tebal maksimumnya adalah 250
mm. Setelah dilakukan perataan material pada salah satu permukaannya dengan
menggunakan High Precission Planner &
Jointer maka dilakukan perataan permukaan keduanya dan sekaligus
mendapatkan ketebalan material yang diinginkan dengan menggunakan mesin ini.
d. Band
Saw
Band
saw atau juga disebut mesin gergaji pita digunakan untuk pemotongan
material-material dengan bentuk lengkung garis air dimana untuk pekerjaan ini
harus diperhatikan jarak roda yang terdapat dibagian kiri dan kanan yang
menjepit pita gergaji. Untuk bentuk-bentuk lengkung maka jarak roda tersebut
juga harus lebih besar tetapi untuk pemotongan yang lurus maka jarak kedua roda
tersebut dipersempit.
e. Glueing
Press Machine
Fungsi
utama dari mesin ini adalah untuk mengepres lapisan-lapisan kayu yang telah
dilem dimana lapisan-lapisan tersebut akan dibuat menjadi sebuah model. Untuk
mengepres lapisan-lapisan tersebut dengan tekanan yang sama, digunakan sistem
hidrolik pada mesin ini. Ukuran panjang meja dari glueing press ini adalah 10 m yang terbagi menjadi 5 buah meja
dengan panjang tiap meja adalah 2 meter. Tiap meja tersebut dilengkapi dengan 7
binding joints yang menggantung pada helmrail sehingga mudah digeser kekiri
atau kekanan dengan jarak geser sebesar 10 cm pada kedua arah tersebut.
f. Milling Machine
Mesin ini digunakan untuk pembentukan model kapal secara 3 dimensi. Ukuran
dan bentuk yang dihasilkan sesuai dengan gambar kerja tetapi masih kasar dan
perlu dihaluskan lagi. Untuk membentuk badan model yaitu dengan menggerakkan tracer
menyusuri garis-garis yang sesuai dengan gambar milling plan dan gerakan
tersebut diikuti juga dengan gerakan dari pisau milling.
g. Wood
Lathe
Sesuai dengan namanya fungsi utama mesin ini adalah untuk membuat
benda-benda kerja dengan bentuk silindris. Pemilihan kecepatan juga disesuaikan
dengan keras atau lunaknya kayu yang akan dibentuk.
h. Spray Painting and Drying Cabin
Fasilitas ini sangat membantu dalam hal pengecatan model serta proses
pengeringan.
i. Perkakas Tangan
Perkakas tangan disini dimaksudkan untuk membantu pekerjaan dalam pembuatan
model. Pekerjaan itu biasanya tidak bisa dilakukan dengan alat mesin yang ada.
Contohnya untuk membuat lubang di tempat yang sulit dijangkau dengan mesin bor,
maka digunakan bor tangan elektrik yang bisa mencapai daerah yang sempit. Perkakas
tangan terdiri atas kikir, gerinda, palu, mesin
gergaji potong, dan lain-lain.
2.
Bengkel Mekanik / Mechanical Work Shop (MWS)
Beberapa peralatan yang ada di Bengkel ini antara lain:
a.
Seperangkat
Alat Pengelasan
Fungsi utama dari seperangkat alat ini digunakan untuk
menyambung dengan mengelas dalam pembuatan model. Seperangkat alat pengelasan
ini yaitu dengan menggunakan tabung yang dirangkai dengan sumber api di depan
sebagai pelebur filler metal.
Pengelasan ini akrab dikenal dengan las karbit.
b.
Papan Tumpuan dan Alat Gambar
Fungsi papan ini yaitu untuk menggambar
model dan menjadi mal untuk pembuatan model.
c. Mesin Pemotong
Alat ini digunakan untuk memotong bahan
yang dipakai untuk pembuatan model.
d. Mesin Gerinda
Digunakan untuk menghaluskan bahan yang telah dipotong agar diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
e. Mesin Bubut
Mesin ini digunakan untuk membentuk bahan sesuai dengan yang
dikehendaki/yang diinginkan.
f.
Mesin
Bor dan Fris
Alat ini digunakan untuk membuat lubang
dan kontur/alur pada material
g. Seperangkat Alat Penimbang
Merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk menimbang
berat bahan yang dibutuhkan atau menimbang model (jika sudah jadi) dengan berat
skala yang telah diperkirakan untuk model tersebut.
h. Seperangkat Alat Pembuat Propeller
Alat ini digunakan untuk membuat propeller
dimulai dari perancangan model, pengecoran bahan, pembentukan sampai pada pada
ke presisian propeller yang akan di buat.
i.
Perkakas
Tangan
Beberapa alat tangan seperti kikir, gerinda, palu, dan
lain-lain yang digunakan untuk membantu dalam penyelesaian pembuatan model ini.
No comments:
Post a Comment
"Yang Copy-Paste, izin yah.! Biar berkah "
Pembaca yang baik. Setelah baca dikomeng. Budayakan Komenk Spontan.