Wednesday 13 February 2013


Kapal Ikan Purse Seine

            Di Indonesia saat ini banyak tersebar kapal penangkap ikan. Baik itu kapal ikan tradisional maupun kapal-kapal yang sudah memiliki teknologi baik dari segi kapal maupun dari segi alat tangkap. Ada banyak metode yang digunakan oleh para nelayan untuk melakukan aktifitasnya dalam menangkap ikan, baik itu secara tradisional maupun secara modern. Menurut John C. Sainsbury dan Setijoprajudo (1998), kapal penangkap ikan secara garis besar dapat digolongkan sebagai berikut:
1.         Kapal penangkap ikan jenis trawl (pukat udang)
2.         Kapal penangkap ikan jenis gillnet (jaring insang)
3.         Kapal penangkap ikan jenis purse seine (pukat cincin)
4.         Kapal penangkap ikan jenis longline (pancing)
5.         Kapal penangkap ikan jenis pots / portable trap (bubu).
Dalam Tugas Akhir ini, kapal yang akan direncanakan adalah kapal penangkap ikan jenis purse seine.
Purse seine sering disebut pukat jaring, pukat cincin atau pukat kantong, karena bentuk jaring tersebut waktu dioperasikan berbentuk seperti kantong.  Purse seine juga disebut jaring kolor karena pada bagian bawah jaring (tali ris bawah) dilengkapi dengan tali kolor yang gunanya untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi.
Purse seine digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombol di permukaan laut. Oleh karena itu, jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan alat penangkapan purse seine adalah jenis-jenis ikan pelagis yang hidupnya bergerombol, seperti layang, lemuru, kembung, sardinella, tuna, dan lain-lain. Gambar kapal dengan alat tangkap purse seine seperti ditunjukkan dalam gambar 2.1. Kapal ikan dengan alat tangkap purse seine disebut purse seiner. 


Gambar 2.1. Kapal ikan dengan alat tangkap purse seine
(Sumber : http://www.europacifictuna.com/purseseine.htm,diakses 26 April 2010)

2 comments:

  1. izin ngopi gan untuk tugas kuliah...
    salam kenal ane mhs FT perkapalan Undip...

    ReplyDelete

"Yang Copy-Paste, izin yah.! Biar berkah "
Pembaca yang baik. Setelah baca dikomeng. Budayakan Komenk Spontan.