Inflatable
Liferaft (Rakit Penolong)
Adalah rakit penolong yang ditiup secra otomatis. Alat
peniupnya merupakan satu atau lebih botol angin (asam arang) yang diletakkan
diluar lantai rakit.
Syarat – syarat Inflatable Liferaft :
1.
Dibuat sedemikian rupa sehingga apabila dijatuhkan ke
dalam air dari satu tempat 18 meter tingginya diatas permukaan air,baik rakit
atau perlengkapan lainnya tak akan rusak.
2.
Harus dapat dikembangkan secara otomatis dng cepat.
3.
Berat seluruhnya maksimum 180kg (rakit,kantong,tabung)
4.
Mempunyai stabilitas yang cukup baik.
5. Lantai
dari rakit penolong harus kedap air dan harus mempunyai cukup isolasi untuk
menahan udara yang di dingin.
6.
Dilengkapi dengan tali tambat yang panjangnya paling
sedikit 10 meter, dan diisi luarnya terdapat tali pegangan yang cukup kuat.
7. Rakit
harus dapat ditegakkan oleh seorang, jika telah tertiup, apabila berada dalam
keadaan terbalik.
b.
Life
Buoy
Digunakan
untuk menyelamatkan orang yang terjatuh kelaut (man over board) dengan maksud untuk recovery.
(Ring Life
Buoy)
c.
Jaket
penolong ( life jacket )
Digunakan
sebagai pelindung tambahan pada waktu meninggalkan kapal, agar dapat tetap
terapung dalam waktu yang cukup lama dengan bagian kepala tetap berada diatas
permukaan air.
(Life
Jacket)
d.
Tanda
bahaya dengan signal atau radio
Bila dengan signal dapat
berupa cahaya, misal lampu menyala, asap, roket, lampu sorot, kaca dsb. Bila
berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto amateur
rescue signal transmiter dsb.
(smoke signal)
e.
Pemadam
kebakaran
Secara
umum, terjadinya kebakaran dapat disebabkan oleh
tiga factor utama yaitu
sebagai berikut :
1. Bahan Yang Mudah Terbakar
Barang padat, cair atau gas yang dapat terbakar (kayu,
kertas, textile, bensin, minyak, acetelin, dan sebagainya).
2.
Sumber Api (percikan api dan
panas)
Suhu yang sedemikian tingginya hingga menimbulkan panas yang mudah
menimbulkan kebakaran.
3.
Zat asam (O2)
Adanya O2 yang cukup untuk mengikat gas – gas yang
bebas. Ikatan – ikatan ini diikuti dengan adanya gejala – gejala kebakaran dan
suhu yang tinggi sehingga kemudian terjadilah kebakaran. Bila pengikatan ini
berjalan dengan cepat maka akan terjadi ledakan.
Penyebab kebakaran antara lain :
1.
Kenaikan temperatur di ruangan yang bersebelahan
dengan tempat penyimpanan bahan bakar.
- Panas yang berlebihan pada sekat.
- Kondisi kabel listrik yang jelek
- Rusaknya isolasi kabel listrik karena naiknya
suhu
Kebakaran dapat dipadamkan
dengan cara sebagai berikut :
1. Menurunkan
suhunya dibawah suhu kebakaran.
2. Menutup
jalan masuknya zat asam.
3. Menjauhkan
barang-barang yang mudah terbakar, untuk membatasi menjalarnya api (cara yang
terakhir ini jarang dilakukan diatas kapal).
(Bagian dari fire fighting portable)
Pengklasifikasian kebakaran
berdasarkan tipe bahan (material) yang terbakar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
ü Kelas
A berarti api membakar kayu, fiberglass, dan alat furniture.
ü Kelas
B berarti api membakar minyak pelumas dan bahan bakar.
ü Kelas
C berarti api membakar sistem
kelistrikan
ü Kelas
D berarti api membakar logam yang mudah terbakar seperti magnesium dan
aluminium.
ü
Kelas K berarti
kebakaran disebabkan
media dari memasak. Terutama pada kapal terjadi dalam galley
Gambar
pengklasifikasikan bahan yang dapat menyebabkan kebakaran.
Berdasarkan
klasifikasi kebakaran berdasarkan tipe bahan (material) yang terbakar, maka
media dari pemadam kebakaran dapat dibedakan sebagai berikut :
Dalam kapal ini terdapat alat pemadam kebakaran berupa
Foam, CO2, dan Air laut.
No comments:
Post a Comment
"Yang Copy-Paste, izin yah.! Biar berkah "
Pembaca yang baik. Setelah baca dikomeng. Budayakan Komenk Spontan.