Perlu
diketahui bahwa perawatan dan reparasi suatu
kapal adalah suatu hal yang penting karena berpengaruh dalam umur kapal itu
sendiri, oleh karena itu kita harus mengetahui faktor faktor apa saja yang
menyebabkan kerusakan pada kapal
Dalam laporan ini telah diberitahu
bahwa faktor kerusakan disebabkan 3 hal yaitu:
1. Kondisi
kapal baru
2. Pengoperasian
kapal (eksploitasi kapal)
3. Desain
konstruksi yang rasional
Ketiga
hal tersebut merupakan faktor penting yang mempengaruhi umur sebuah kapal.Oleh
karena itu dalam laporan ini akan dijelaskan deskripsi beserta gambar gambar
yang menerangkan tentang faktor faktor yang menyebabkan suatu kapal mengalami
kerusakan.
1.
KONDISI
KAPAL BARU
Salah satu faktor yang penting dalam
kerusakan suatu kapal adalah kondisi kapal pada saat dibangun oleh karena itu
pada bab ini akan kami jelaskan bagaimana kondisi kapal baru mempengaruhi
kerusakan pada kapal.
Kondisi kapal baru dipengaruhi oleh
2 faktor yaitu :
a.
Kondisi Material
Material yang
diperlukan dalam membangun sebuah kapal sangat menentukan akan kualitas dari
kapal tersebut, oleh karena itu material dalam membangun sebuah kapal dibedakan
menjadi empat kelompok material yaitu ;
-
Material mentah adalah
bahan yang belum mengalami proses produksi sehingga harus diolah lebih lanjut
agar bisa menjadi barang. Contoh pelat, profil dll.
-
Material setengah jadi
adalah bahan yang sudah mengalami proses produksi namun harus diolah lebih
lanjut agar didapatkan fungsinya
-
Material jadi adalah
bahan yang sudah jadi sehingga tidak mengalami proses produksi. Contoh :mesin
-
Material pembantu adalah
material yang digunakan untuk memproses material pokok untuk mewujudkan suatu
hasil produksi, seperti :kawat las, gas oksigen, acetylene cair, karbid, LPG cair,
cat/kapur untuk penera
b.
Proses produksi kapal
Dalam
memproduksi sebuah kapal harus diperhatikan proses produksi kapal, adapun proses
dalam pembangunan sebuah kapal adalah :
-
Proses desain:terdiri
dari pembuatan lines plan dan general arrangement proses ini diakhiri dengan
mould loft, jika ada kesalahan dalam proses ini akan mengakibatkan pemasangan
profil plat tidak pas sehingga cepat terjadi kerusakan dan ketika repair
mempersulit pengerjaan
-
Desain adalah proses
awal dalam pembuatan suatu kapal, pada tahap ini adalah tahap penerjemahan dari
owner ke dalam gambar. Jadi pada tahap ini jika perancangan menyebabkan
kesulitan ketika pada saat perawatan dan reparasi maka sebaiknya desain dari
kapal tersebut diganti.
-
Yang berpengaruh dalam
proses produksi juga adalah cara penyimpanan, type dan jenis pelat, cat-cat
khusus yang digunakan,
-
Proses fabrikasi semua
pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan diluar tempat peluncuran seperti
pembuatan blok di bengkel fabrikasi. Kerusakan yang bisa terjadi pada saat proses
fabrikasi adalah kesalahann teknik pemasangan antar pelat, pelat dengan profil.
Hal lain ynag berpengaruh adalah prose penyambungan antar blok yang dibangun di
tempat yang berbeda-beda, jika blok tersebut dibangun tidak dengan perhitungan
yang teliti maka ketika dipasangkan satu dengan yang lain akan terjadi overlap
antara satu blok dengan blok yang lain. Penentuan jumlah blok juga berpengaruh
pada saat reparasi dengan perawatan. Penentuan jumlah blok yang digunakan juga
berbenmgaruh pada kualitas saat pembangunan kapam.dengan blok yang kecil
memiliki kelebihan pekerjaan dapat dikerjakan dengan presisi yang tinggi tapi
akan menghabiskan banyak waktu dan menghabiskan biaya. Kekurangan dari
pembagian blok kecil-kecil adalah kesalahan pemasangan antar blok menjadi lebih
besar. Jika penentuan blok dilakukan besar-besar maka kelebihan yang didapat
adalah pekerjaan menjadi cepat selesai dan baya yang dikeluarkan menjadi lebih
sedikit
-
Block joint semua
pekerjaan pembuatan kapal yang dikerjakan di tempat dimana kapal akan
diluncurkan. Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi, block seksi, dan penyambungan
block yang dibangun di luar bulding bate atau di bengkel semuanya
dilakukan/dikerjakan di tempat ini. Kesalahan dalam proses ini mengakibatkan kegagalan
dalam proses peluncuran (hal 4-13).
-
Launching atau
peluncuran adalah proses pelepasan kapal ke air / laut . kegagalan dalam proses
ini menghancurkan semua proses diatas. Dan akan menyebabkan deformasi sehingga
dapat menyebabklan pembangunan kapal diulang lagi dari awal
-
Outfitting adalah
proses pemasangan peralatan dan perlengkapan kapal, kesalahan dalam proses ini
mengakibatkan kerusakan pada peralatan dan perlengkapan pada kapal sehingga
kemungkinan peralatan menjadi rusak atau bagian kapal yang dipasangi peralatan
tersebut yang menjadi rusak
Ketika dilakukan proses produksi diatas dengan
prosedur yang tepat maka kondisi kapal dalam keadaan baik dan tidak banyak
mengalami reject oleh class, dan ketika dilakukan perawatan dan reparasi tidak
terlalu sului sehingga tidak memakan waktu yang lama dan menghabiskan uang
2.
KERUSAKAN
AKIBAT EKSPLOITASI KAPAL
Kerusakan
akibat penggunaan operasional kapal adalah kerusakan akibat eksploitasi kapal
yang menyebabkan kerusakan dibeberapa tempat di kapal antara lain:
1.
Steel (baja kapal)
2.
Machinery atau
permesinan
3.
Peralatan dan
perlengkapan
1. Kerusakan pada Hull
Kerusakan pada hull
biasanya adalah berupa:
-
Pengurangan ketebalan
pelat
-
Mengalami lekuk dan
gelombang pada plat
-
Terjadi keretakan plat
-
Kerusakan pada
sambungan las
Tingkat pemeliharaan
dan perawatan suatu kapal ditentukan juga oleh penggunaan dari kapal tersebut
oleh nahkodanya. Ketika kapal dijalankan bagian badan kapal atau hull kapal yang terbuat dari pelat akan mengalami
kerusakan atau berkurangnya lapisan pada pelat kapal tersebut. Pada bagian hull
tersebut akan mengalami folling atau berkumpulnya binatang laut di batang kapal
karena hewan laut tersebut akan memakan pelat pada badan kapal. Kerusakan lain
yang mungkin terjadi pada badan kapal adalah karena korosi, karena kapal setiap
hari bagian badan kapalnya terendam di dalam laut sehingga akan mengalami
oksidasi. Untuk mengatsi kedua hal di atas dilakukan langkah seperti mengecat
badan kapal dengan cat anti folling. Cat ini memungkinkan hewan laut tidak akan
memakan apalagi mendekat ke badan kapal, tapi hewan lautpun pintar mereka
menggunakan strategi kamikaze yaitu mengkorbankan salah satu dari mereka dengan
menepel terlebih dahulu di badan kapal tersebut baru setelah itu teman-temanya
menempel di belakang hewan yang telah menempal terlebih dahulu tersebut. Untuk
masalah yang kedua yaitu korosi juga dapat diatasi dengan menempelkan elektroda
ke nagia badan kapal, dengan alat ini memungkinkan korosi dapat terpusat dan
ketika nanti direparsi yang diganti hanya bagian elektroda tersebut saja
Pada bagian permesinan
juga harus diperhatikan bagaimana penggunaan mesin pada daerah itu, karena
disitu merupakan daerah yang cukup penting dalam kapal, jika pada bagian
permesinan terjadi kerusakan ketika pengoperasian maka akan terjadi kejadian
yang tidak diinginkan. Keadaan permesinan pada kapal dipengaruhi oleh bagaimana
cara kita menjalankan kapal tersebut,karena bagian ini sangatlah penting, jika
rusak di tengahj perjalanan maka perjalanan kita menjadi terganggugu. Bagian
permesinan meliputi bagian perpipaan, bagian kelistrikan, stern cube,dan lain
sebagainya
Kerusakan yang lain
pada saat penggunaan peralatan yang tersedia di kapal juga berpengaruh pada
saat perawatan dan reparasi kapal. Alat yang memiliki harga yang tinggi akan
lebih dijaga penggunaannya dikarenakan harga yang mahal dan seringkali alat
seperti ini jika rusak tidak bias diperbaiki lagi. Alat-alat yang sering
digunakan di kapal antara lain adalah alat navigasi, alat bongkar muat, alat
kemudi alat peralatan yang lain.
a.
Pengurangan ketebalan
plat
Pengurangan ketebalan
plat biasanya disebabkan oleh korosi dan
gesekan
Cara mengetahui
kerusakan akibat pengurangan tebal plat adalah :
1.
Ultrasonic test
Test ini dapat mengukur ketebalan plat
kulit hanya dari satu sisi saja. Plat yang diukur digerinda terlebih dahulu,
setelah itu diberi lemak atau vet.
SE-probe dari alat ukur ultrasonic dilekatkan pada permukaan plat kulit yang
mengeluarkan getaran ultrasonic dan menembus ketebalan plat kulit sampai sisi
yang lain dan dipantulkan kembali menuju SE-probe sebagai gema
Dengan diketahui kecepatan getaran, maka
waktu getaran ultrasonic yang diterima kembali oleh SE-probe tersebut akan
menunjukkan ketebalan plat kulit konstruksi yang diukur. Keuntungannya adalah
tidak menimbulkan cacat dan tonjolan pada plat kulit serta mudah dan cepat
dilakukan.
2.
Palu percobaan dan test
hammering
Cara paling sederhana untuk menentukan
ketebalan plat kulit atau balok konstruksi badan kapal adalah dengan palu
percobaan yang terdiri dari dua ujung. Ujung yang runcing digunakan untuk
menghilangkan karat, kotoran, cat yang melekat pada pelat kulit atau balok
konstruksi, yang tumpul digunakan untuk memilih tempat yang paling tipis akibat
pengkaratan atau keausan. Tinggi rendahnya nada getaran yang ditimbulkan oleh
plat kulit akibat dipukul oleh palu percobaan menunjukkan tingkat ketebalan
plat, makin tinggi nada getaran makin tipis plat tersebut
3.
Lubang percobaan atau
test hole
Caranya dengan melubangi untuk menunjukkan
ketebalan plat kulit. Dengan pertolongan las potong asitilene atau dengan dibor
yang dinamakan lubang percobaan atau test hole
Setelah dilubangi barulah diukur
ketebalannya dengan alat pengukur khusus yang terdiri atas 2 mistar yang dapat
bergeser satu sama lain. Kekedapan air dari plat kulit dilakukan dengan
menuntup kembali lubang percobaan dengan baut tap kemudian dilas dengan las
listrik. Kekurangannya terdapat cacat permukaan yang terdiri dari tonjolan baut
tap.
4.
Linier dial gauges
Caranya
socket yang digunakan untuk menentukan kedalaman keausan, tumpuan dengan baut
penahan geser batang penunjuk digunakan untuk mengukur ketebalan. Prnunujuk
indicator ditempatkan sesuai dengan jarum penunujuk dan socket ditempatkan
sesuai dengan ujung atas dari indicator penunjuk sehingga titik tersebut
bertepatan dengan titik penunjuk
Solusi
kerusakan pada pengurangan tebal plat adalah penggantian setempat atau satu
lajur plat
4. PENGARUH DESAIN KONSTRUKSI
YANG RASIONAL
1. Hubungan antara frame ( pada lambung) dan deck
beam (pada geladak)
Banyak di lakukan dengan overlapp joint (sambungan
bertumpang), dengan alasan :
Kelebihan :
a.
Bahwa
dengan sambungan bertumpang tersebut maka lebih mudah dalam pemasangan dan pengelasan antara frame
dan deck beam pada berbagai posisi konstruksi.
b.
Dalam
pemeliharaan dan reparasi akan lebih mudah
Kekurangan :
-
Penyaluran
gaya-gaya lebih jelek di bandingkan butt joint karena adanya beban geser.
2. Hubungan konstruksi antara gading alas dan
gading balik dengan pelat penunjang
a. Frame dan deck beam
di mana penyambungan frame dan deck beam
dengan overlapp joint lebih menguntungkan.
Penyambungan frame dengan deck beam ini
menggunakan over lap join, dimana penyambungan ini memiliki kelemahan dan
kelebihan yaitu :
Kelebihan
:
1.
Lebih
mudah dalam pemasangan antara frame dengan deck beam pada berbagai posisi
konstruksi,
2.
Dalam pemeliharaan dan reparasi akan lebih
mudah.
Kekurangan :
3.
Penyaluran
gaya-gaya lebih jelek dibandingkan but join.
c.
balok
konstruksi ( gading alas, gading balik) dan plat (plat penunjang)
penyambungan terjadi pada open floor atau bracket floor
d.
hubungan
konstruksi antara margin plate dan inner bottom plate
di mana terdapat ketentuan lubang peringan ( man hole )
untuk plate floor
1.
tinggi
lubang (h1,h2) <=0,5h
2.
panjang
lubang (l1,l2) <=0,75h
3.
jumlah
panjang lubang peringan (l1+l2) <=0.5x
4.
jarak
h3,h4 >= 0.4h
3. margin plate dan inner bottom plate
Mengatur
plat dari tengah ke samping, dari bawah ke atas
1.
sambungan
pipa yang menembus geladak atau floor
sambungan pipa yang menembus pada suatu konstruksi (bisa
floor, deck)
2.
DESAIN KONSTRUKSI YANG
RASIONAL
1.HUBUNGAN
ANTARA FRAME DAN DECK BEAM
4. PENGARUH DESAIN KONSTRUKSI
YANG RASIONAL
1. Hubungan antara frame ( pada lambung) dan deck
beam (pada geladak)
Banyak di lakukan dengan overlapp joint (sambungan
bertumpang), dengan alasan :
Kelebihan :
e.
Bahwa
dengan sambungan bertumpang tersebut maka lebih mudah dalam pemasangan dan pengelasan antara frame
dan deck beam pada berbagai posisi konstruksi.
f.
Dalam
pemeliharaan dan reparasi akan lebih mudah
Kekurangan :
-
Penyaluran
gaya-gaya lebih jelek di bandingkan butt joint karena adanya beban geser.
2. Hubungan konstruksi antara gading alas dan
gading balik dengan pelat penunjang
a. Frame dan deck beam
di mana penyambungan frame dan deck beam
dengan overlapp joint lebih menguntungkan.
g.
balok
konstruksi ( gading alas, gading balik) dan plat (plat penunjang)
penyambungan terjadi pada open floor atau bracket floor
h.
hubungan
konstruksi antara margin plate dan inner bottom plate
di mana terdapat ketentuan lubang peringan ( man hole )
untuk plate floor
1.
tinggi
lubang (h1,h2) <=0,5h
2.
panjang
lubang (l1,l2) <=0,75h
3.
jumlah
panjang lubang peringan (l1+l2) <=0.5x
4.
jarak
h3,h4 >= 0.4h
3. margin plate dan inner bottom plate
Mengatur
plat dari tengah ke samping, dari bawah ke atas
2.
sambungan
pipa yang menembus geladak atau floor
3.
sambungan
pipa yang menembus pada suatu konstruksi (bisa floor, deck)
ijin kopas mas.. buat bahan kuliah, sya mahasiswa perkapalan Univ. Hang Tuah Sby
ReplyDeleteijin copas bro,buat bahan kuliah
ReplyDeleteijin copas mas,, bahan kuliah
ReplyDeleteijin kopas mas
ReplyDeletemas, izin copas. makasihh
ReplyDeleteijin copy
ReplyDeleteArtikel yang bagus. Sangat membantu buat pelajar dan mahasiswa.
ReplyDeleteizin copy mas, sangat bermanfaat
ReplyDelete