PROPELLER PEMBANGKIT LISTRIK
DI LAUT
II.1 Pendahuluan
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin
meningkat, saat ini PLN melaksanakan proyek percepatan pembangunan pembangkit
listrik berbahan bakar batubara 10.000 Mega Watt yang segera akan disusul
dengan proyek 10.000 MW tahap II. Namun selain membangun pembangkit-pembangkit
listrik berkapasitas besar tersebut, pada daerah-daerah terpencil dan jauh dari
lokasi jaringan transmisi, diperlukan pasokan dari pembangkit-pembangkit
listrik berkapasitas kecil, terutama yang memanfaatkan potensi energi setempat
yang bersifat terbarukan (renewable).
Salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi untuk
dikembangkan adalah pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Keunggulan
PLTMH terletak pada biaya pembangkitan energi listrik yang kompetitif dan teknologi
yang sederhana sehingga dapat dikelola dan dioperasikan oleh masyarakat
setempat.
Makalah ini membahas tentang keunggulan turbin cross-flow
(aliran silang) dibanding dengan jenis lainnya. Karena dapat dibuat dan
dioperasikan dengan teknologi yang sederhana, turbin cross-flow cocok
dikembangkan sebagai penggerak mula PLTMH.
II.2 Klasifikasi
Turbin Air
Fungsi turbin adalah mengubah energi ketinggian air
menjadi daya putaran poros. Pemilihan jenis turbin air yang dipakai pada PLTMH
tergantung pada karakteristik site tempat lokasi PLTMH tersebut, terutama
tinggi head serta besar aliran air yang ada.
Setiap turbin mempunyai kecepatan putar tertentu, dimana
turbin tersebut akan beroperasi dengan efisiensi terbaik pada kombinasi head
dan debit tertentu. Kecepatan putar desain turbin sebagian besar ditentukan
oleh besar head operasi turbin air tersebut. Turbin air dapat dibagi atas head
tinggi, head menengah dan head rendah. Disamping itu dari segi beroperasinya
turbin air dibedakan atas turbin impuls dan turbin reaksi.
II.3 Prinsip Kerja
Turbin
Untuk
memperlihatkan perbedaan antara berbagai jenis turbin air, pada bagian ini
secara ringkas kita membahas jenis-jenis turbin air selain turbin cross-flow.
Selanjutnya kita akan kembali ke pokok bahasan, yaitu tentang Turbin Cross-Flow
secara rinci. Jenis-jenis turbin air tersebut adalah sebagai berikut :
II.3.1
Turbin Pelton
Turbin
Pelton ,bersama-sama dengan turbin Turgo dan turbin aliran silang (Cross-flow)
termasuk dalam kelompok turbin impuls. Karakteristik umum dari turbin
impuls adalah pemasukan air ke dalam runner pada tekanan atmosfir. Turbin ini
ditemukan sekitar tahun 1880 oleh seorang Amerika yang bernama Pelton, sehingga
turbin ini disebut sebagai turbin Pelton.
Turbin Pelton tersusun dari satu set sudu gerak berbentuk
mangkuk yang dipasang pada roda gerak/ runner. Jika mangkuk- mangkuk tersebut
didorong pancaran air berkecepatan tinggi / jet dari nosel , maka runner turbin
pelton tersebut akan berputar menghasilkan energi mekanik yang dapat
menggerakkan generator.
II.3.2
Turbin Francis
Turbin
Francis dapat berupa volute-case ataupun type open-flume. Konstruksi rumah
keong (spiral case) memungkinkan air terdistribusi secara uniform sepanjang
perimeter dari runner dan guide vane menyalurkan air tersebut pada sudut yang
tepat. Sudu runner merupakan profil yang kompleks dan terendam air. Dorongan
air ke sudu runner memindahkan energi air ke runner sebelum air tersebut keluar
turbin lewat draft tube.
Gambar :
Turbin Francis type Open Flume
Turbin
Francis biasanya mempunyai guide-vane yang dapat diatur (adjustable). Gerakan
guide-vane ini mengatur aliran air yang masuk ke runner dan biasanya
dihubungkan dengan system governor yang mengatur besar laju aliran air. Jika
aliran air berkurang maka efisiensi turbin juga turun.
II.3.3
Turbin Propeller
Pada
dasarnya turbin propeller terdiri dari sebuah propeller (baling-baling) ,yang
sama bentuknya dengan baling-baling kapal laut, yang dipasang pada tabung
setelah pipa pesat. Poros turbin menyambung keluar dari tabung. Turbin
propeller biasanya mempunyai tiga sampai enam sudu, biasanya tiga sudu untuk
turbin yang mempunyai head sangat rendah dan aliran air diatur oleh sudu statis
atau wicket gate yang dipasang tepat di hulu propeller. Turbin propeller
ini dikenal sebagai fixed blade axial flow turbine karena sudut sudu rotornya
tidak dapat diubah. Efisiensi operasi turbin pada beban sebagian (part-flow)
untuk turbin jenis ini sangat rendah.
II.3.4 Turbin Kaplan
Untuk hydropower yang berskala lebih besar maka dipakai
turbin propeller yang lebih canggih. Pada turbin ini sudu propeller dan wicket
gate dapat diatur sehingga efisiensi nya pada saat beroperasi pada beban rendah
(part-flow) tetap baik. Turbin dengan variable pitch ini dikenal sebagai turbin
Kaplan.
II.4 Turbin Cross-Flow
Salah satu turbin jenis impuls yang banyak dipakai pada
listrik tenaga mikrohidro adalah turbin Cross-Flow (aliran silang).
Turbin cross-flow merupakan jenis turbin yang
dikembangkan oleh Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan Fritz
Ossberger (Jerman). Michell memperoleh hak paten atas desainnya pada 1903.
Turbin jenis ini pertama-tama diproduksi oleh perusahaan Weymouth. Turbin ini
juga sering disebut sebagai turbin Ossberger, yang memperoleh hak paten pertama
pada 1922. Perusahaan Ossberger tersebut sampai sekarang masih bertahan dan
merupakan produsen turbin cross-flow yang terkemuka di dunia
Turbin ini mempunyai runner yang berbentuk seperti drum yang mempunyai 2
atau lebih piringan paralel yang masing-masingnya dihubungkan oleh susunan sudu
yang berbentuk lengkung. Dalam pengoperasian turbin cross-flow ini sebuah nosel
empat persegi mengarahkan pancaran air (jet) ke sepanjang runner. Pancaran
air tersebut mendorong sudu dan memindahkan sebagian besar energi kinetiknya ke
turbin. Pancaran air tersebut lalu melewati runner dan kembali mendorong bagian
sudu yang lain sebelum keluar dari runner, memindahkan sebagian kecil energi
kinetiknya yang masih tersisa.
II.4.1 Bagian – Bagian Turbin Cross-Flow
Peralatan elektromekanik pada PLTMH terdiri dari turbin,
generator, transmisi mekanik, trafo dan jaringan listrik. Sedangkan bagian
utama yang menjadi pokok bahasan kita , yaitu turbin cross-flow terdiri dari
rotor, rumah turbin, guide vane, puli, adapter dan base frame. Puli sebenarnya
merupakan bagian dari transmisi mekanik yang meneruskan daya putar turbin ke
generator, serta mengubah putaran turbin air sehingga sesuai dengan putaran
generato.n dapat dibeli dan diperoleh dengan harga yang murah.
Dalam pembuatannya puli atau transmisi mekanik ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari turbin. Demikian juga generator,
biasanya memakai generator yang ada tersedia di pasaran sehingga dapat dibeli
dan diperoleh dengan harga yang murah.
Secara ringkas komponen-komponen utama turbin cross-flow
adalah sebagai berikut :
1. Rotor atau runner turbin.
Rotor atau adalah bagian yang berputar dari turbin.
Runner ini terdiri dari poros, blade dan piringan atau disk.
2. Rumah turbin.
Rumah turbin adalah bagian turbin yang merupakan tempat
memasang bagian-bagian turbin lain, seperti poros atau runner, guide vane dan
adapter.
3. Guide Vane.
Guide vane atau sering juga disebut sebagai distributor
berfungsi untuk mengarahkan aliran air sehingga secara efektif meneruskan
energinya ke blade atau rotor turbin. Dengan demikian energi kinetik yang ada
pada pancaran air akan menggerakkan rotor dan menghasilkan energi mekanik yang
seterusnya memutar generator melalui puli.
4. Puli dan belt :
Puli merupakan salah satu dari sistem transmisi mekanik
yang sering dipakai pada PLTMH. Sistem transmisi tersebut juga berfungsi untuk
mengubah kecepatan putar dari satu poros ke poros yang lain, jika kecepatan
putar turbin berbeda dengan kecepatan generator atau peralatan lain yang harus
diputarnya.
Sebenarnya terdapat beberapa jenis system penggerak /
transmisi mekanik pada mikrohidro , yaitu : Penggerak langsung, Flat belt dan
pulley, V atau wedge belt dan pulley, Chain and sprocket dan Gearbox. Namun
Puli dan belt merupakan yang paling banyak dipakai.
5. Adapter
Merupakan ”pipa” penghubung antara rumah turbin dengan
pipa pesat. Bentuk adapter pada satu sisi yang terhubung dengan rumah turbin
adalah persegi sesuai dengan rumah turbin, sedangkan bagian yang disambung
dengan inlet valve atau pipa pesat berbentuk lingkaran.
6. Base frame.
Base frame merupakan tempat atau rangka untuk meletakkan
turbin. Biasanya pada PLTMH berkapasitas kecil, base frame turbin menyatu
dengan base frame generator sehingga dudukan turbin dan generator telah
tertentu susunannya dan tidak berubah-ubah.
II.4.2 Generator
Generator induksi dan generator sinkron menghasilkan arus
bolak-balik (AC). Keunggulan dari arus bolak-balik (AC) adalah dapat
menyalurkan daya listrik pada jarak yang cukup jauh. Berlainan jika kita
menggunakan arus searah yang hanya dapat menghasilkan listrik untuk penggunaan
pada jarak yang sangat dekat atau pada power house. Dengan demikian maka arus
bolak-balik cocok untuk proyek kelistrikan karena beban listrik biasanya
tersebar dan sering jaraknya jauh dari generator.
Generator induksi mempunyai keunggulan dan sering dipakai
untuk penyediaan tenaga listrik di daerah terpencil karena generator tersebut
cukup kuat, kompak dan sangat andal.
Generator Sinkron :
Mempunyai rotor eksitasi yang terpisah, dipakai baik pada
system terisolasi maupun interkoneksi dengan system tenaga listrik.
Generator Asinkron (induksi)
Tidak mempunyai rotor exiter, biasanya dipakai pada
networks dengan sumber listrik yang lain. Pada system yang terisolasi atau
independent, generator ini harus dihubungkan dengan kapasitor untuk
menghasilkan listrik.
II.4.3 Keunggulan – Keunggulan Turbin Cross-Flow
Keunggulan-keunggulan turbin cross-flow dibandingkan
dengan turbin jenis lainnya adalah sebagai berikut :
1. Kisaran Operasi yang Luas
Turbin cross-flow ini banyak dipakai pada PLTA skala
kecil dengan kisaran head yang sama (overlapping) dengan turbin jenis Kaplan,
Francis dan Pelton. Kisaran operasinya meliputi debit antara 20 liter sampai 10
m3 per detik, serta head antara 1 sampai 200 meter. Turbin cross-flow ini selalu mempunyai
sumbu runner yang horizontal.
Kisaran
operasi turbin cross-flow dan turbin jenis lainnya dapat dilihat dari gambar
grafik Debit air Vs Head netto Kisaran Operasi Turbin Air berikut :
Dari
gambar grafik tersebut jelaslah bahwa turbin cross-flow dapat beroperasi pada
berbagai debit, dibandingkan dengan jenis-jenis turbin lainnya seperti Pelton
dan Turgo yang hanya beroperasi pada Head yang tinggi, atau propeller dan
Kaplan pada Head yang Rendah. Demikian juga halnya dibandingkan dengan turbin
Francis, daerah operasi turbin Cross-flow lebih luas.
Dengan
adanya kisaran operasi yang luas tersebut maka turbin cross-flow memungkinkan
untuk dipakai pada berbagai PLTMH yang debit dan headnya berbeda.
2. Sebagai alternatif turbin Francis.
Dengan
kisaran operasi yang luas tersebut, Turbin cross-flow dapat menjadikan
alternatif menggantikan turbin Francis yang dulu sering dipakai sebagai
penggerak mula PLTM, termasuk juga yang berkapasitas kecil (PLTMH).
Keunggulan-keunggulan
turbin cross-flow ini dibandingkan dengan jenis turbin lainnya adalah sebagai
berikut :
- Turbin cross-flow yang
merupakan jenis turbin impul harganya lebih murah dari turbin reaksi
karena tidak memerlukan casing yang mampu menahan tekanan tinggi, juga
tidak memerlukan clearance yang sangat teliti.
- Kisaran operasi turbin
cross-flow cukup fleksibel pada berbagai head dan debit, khususnya untuk
daya sampai 1 MW.
- Desain turbin
cross-flow lebih fleksibel, dimana untuk kisaran debit dan head yang
berbeda ukuran diameter turbin air tetap sama, manufacturer tinggal
mengatur lebar turbin dan transmisi mekanik yang sesuai. Dengan
demikian memungkinkan untuk produksi massal tanpa harus memesan desain
khusus.
- Turbin
type cross-flow saat ini telah banyak diproduksi di dalam negri sehingga
terbuka untuk memperoleh dengan harga lebih murah dan mutu yang baik.
- 3. Pengaturan
Efisiensi yang Tetap Tinggi pada Debit Rendah
- Turbin cross-flow
mempunyai keunggulan dimana dapat diatur agar agar efisiensinya tetap
tinggi meskipun aliran air yang mengalir sangat kecil sekali, misalnya
hanya seperempat atau 25 % dari debit aliran penuh / nominal. Hal tersebut
dapat dilihat pada diagram pada gambar berikut dimana runner turbin
cross-flow tersebut dilengkapi piringan (disc) ditengah-tengah piringan
yang ada, sehingga runner turbin menjadi 3 (tiga) bagian.
Jika
aliran air (debit) yang ada sedang rendah, maka air dapat dialirkan hanya pada
dua pertiga maupun sepertiga dari runner, dengan demikian efisiensinya turbin
secara keseluruhan tetap tinggi meskipun aliran air yang ada hanya sebesar 25 %
debit nominal. .
Adanya
karakteristik yang memungkinkan turbin ini dapat tetap mempertahankan
efisiensinya meski beroperasi pada debit yang jauh dibawah titik optimalnya,
merupakan suatu solusi dari bervariasinya debit air sungai pada PLTMH.
Mengingat debit sungai tersebut sangat tergantung pada musim, dimana pada saat
kemarau akan jauh lebih rendah. Disamping itu biasanya PLTMH tidak dilengkapi
kolam tando harian apalagi waduk.
4. Mudah dan Murah Proses Fabrikasi dan Pemeliharaan.
Turbin
Cross-flow merupakan turbin air jenis impuls yang berbeda dengan turbin reaksi
(Francis, Propeller dan Kaplan) tidak memerlukan casing yang mampu menahan
tekanan tinggi, juga tidak memerlukan clearance yang sangat teliti. Dengan
sifat-sifat tersebut turbin ini lebih gampang difabrikasi dan dipelihara,
misalnya untuk memperbaiki (disassembling) bagian yang berputar (runner) tidak
memerlukan teknisi dan peralatan yang khusus.
nice bro, thankz
ReplyDelete