STARTING AIR AND
COMPRESSED AIR SYSTEM
1
Umum
Mesin utama yang digunakan untuk start dilakukan oleh udara bertekanan dari
tabung udara tekan, yang kemudian dimasukkan ke silinder dalam rangkaian yang
sesuai untuk arah yang dibutuhkan/disyaratkan. Cara kerja dari sistem ini adalah dengan memampatkan
udara yang disuplai oleh kompressor ke tabung udara tekan. Udara bertekanan
lalu disuplai oleh pipa menuju automatic valve dan kemudian ke katup udara
start silinder. Pembukaan katup start akan memberikan udara bertekanan ke dalam
silinder. Pembukaan katup silinder dan automatic valve dikontrol oleh pilot air
sistem. Pilot air ini diberi dari pipa besar dan menerus ke katup pengontrol
yang dioperasikan dengan lengan udara start pada engine. Jika lengan ini dioperasikan,
suplai pilot air mampu membuka automatic valve. Pilot air untuk arah operasi
yang sesuai juga disuplai ke distributor udara. Alat ini pada mesin ini
digerakkan dengan camshaft dan memberi pilot air ke silinder kontrol dari katup
start. Pilot air lalu disuplai dalam urutan yang sesuai dengan operasi engine. Katup
udara start dipertahankan tertutup oleh pegas jika tidak digunakan dan
dibuka oleh pilot air yang langsung memberi udara bertekanan ke dalam silinder.
Sebuah interlock didalam automatic valve yang menghentikan pembukaan katup jika
turning gear engine menempel. Katup ini
mencegah udara balik yang telah dikompresikan oleh engine ke dalam
sistem.
FIRST START
ARRANGEMENT
First Start adalah
kondisi pertama kali Main Engine dinyalakan dari kondisi seluruh sistem tenaga
generator di kapal mati. Peran air pressure system dalam first start
arrangement cukup penting dimana air pressure system bertindak sebagai
pemberi gaya awal agar mesin dapat bergerak.
Pada kondisi
seluruh sistem power generator di kapal mati, maka peran emergency air
pressure system sangatlah penting. Hal ini disebabkan main compressor tidak dapat
bekerja mengisi udara bertekanan pada main air receiver karena tidak adanya
suplay daya listrik untuk motor penggerak main compressor. Tidak adanya supply
daya listrik disebabkan generator (auxiliary Engine) dalam kondisi
mati. Emergency air pressure system memiliki kompresor
tersendiri (emergency kompressor) yang bersifat independen (Tidak tergabung
dengan main air compressor) yang memiliki penggerak berupa motor diesel yang
dapat dinyalakan dengan tangan, atau air compressor berpenggerak manual
dengan tangan.
Emergency air compressor mengisi
emergency air receiver yang kapasitasnya lebih kecil dari main air receiver.
Udara bertekanan yang tersimpan pada emergency air receiver ini digunakan untuk
menyalakan auxiliary engine yang menggerakkan generator.
Setelah generator bekerja, maka suplai
daya listrik sudah dapat diperoleh untuk menggerakkan kompressor utama. Kompressor utama selanjutnya mengisi udara bertekanan
pada tabung udara tekan hingga mencapai tekanan 30 bar. Udara bertekanan inilah
yang kemudian digunakan untuk menyalakan Main Engine. Untuk perencanaan
starting pada kapal ini, diesel generator distart menggunakan udara tekan untuk
memutar fly wheel, sehingga diesel generator menyala.
7.1.1 Rules dan Rekomendasi yang Digunakan
a) Starting dengan udara bertekanan
·
Main engine yang distart dengan udara bertekanan dilengkapi dengan paling
tidak dua kompresor. Satu di antaranya berpenggerak independen dari main
engine, dan harus mampu mensuplai 50% dari total kapasitas yang diperlukan.
·
Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan
atmosfir sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.
·
Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat digunakan
secara independen.
·
Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan
start 12x baik maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang
dari 6x start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada engine
saat dingin dan kondisi siap start.
·
Jika sistem udara start digunakan untuk starting auxilary engine, mensuplai
peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon semuanya disuplai dari
tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas tabung
udara.
7.1.2 Engine Project Guide tentang Sistem Start
Starting
air dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air compressor menuju ke
starting air receiver dan dari starting air receiver menuju ke air inlet pada
engine. Melalui reduction
station udara ditekan atau dimampatkan pada tekanan 7 bar yang disuplai ke
engine sebagai:
1.
Mengontrol udara untuk sistem
manaeuver, dan untuk exhaust valve air spring, melalui kontrol air inlet.
2. Safety air untuk berhenti tiba-tiba
(Emergency stop) melalui safety air inlet.
3.
Melalui reducing valve disuplai
udara yang dimampatkan pada tekanan 10 bar ke air inlet untuk turbocharge cleaning, dan volume yang
sedikit digunakan untuk fuel valve testing unit.
Konsumsi udara untuk mengontrol udara,
safety air, turbocharger cleaning, sealing air untuk exhaust valve dan untuk fuel valve testing
unit dan starting aux. Engine dicover oleh bagian kapasitas untuk air receiver
dan kompressor pada list capacity. Starting air pipe terdiri dari sebuah katup
starting utama, sebuah katup non-return, starting air distributor dan katup
starting.
7.2. Starting Air System
Udara start dengan
tekanan 30 bar disuplai oleh kompresor ke tabung udara tekan kemudian menuju ke
main engine melalui inlet Melalui tahap penurunan tekanan, udara bertekanan 8,6
bar disuplai ke engine seperti:
• Kontrol udara untuk sistem manuvering, dan pegas udara
exhaust valve,
• Udara pengaman untuk emergency stop
7.2.1. Starting Air Compressor Unit
Starting air kompressor
digunakan untuk memampatkan udara sehingga akan menghasilkan tekanan yang
nantinya akan dialirkan ke starting air receiver. Starting air kompressor harus
sebagai water-cooled, dengan tipe twostage dengan intercooling. Terdapat dua
kompressor yang digunakan pada sistem. Kapasitas kompressor untuk irreversible start
adalah sebesar 60 m3/h, dengan delivery pressure sebesar 30 bar.
Tipe kompresor yang
dipilih :
Merk
|
=
|
Hatlapa
|
Series
|
=
|
L80II
- 2 STAGES
|
Berat
|
=
|
380
kg
|
Putaran
|
=
|
1450
RPM
|
kapasitas
|
=
|
72.5
m3/h
|
Daya
|
=
|
15.5
kW
|
Panjang
|
=
|
1300
mm
|
Lebar
|
=
|
655
mm
|
Tinggi
|
=
|
775
mm
|
7.2.2.
Starting Air Receiver / Starting Air Vessel
Starting air receiver digunakan untuk
menampung udara yang telah dimampatkan oleh kompressor. Starting air receiver
harus disediakan manhole dan flage untuk pipe connection. Starting air receiver
memiliki volume untuk irreversible
12 start sebesar 2 x 1.5 m3, dengan
tekanan kerja sebesar 30 bar.
Mas, saya dari perkapalan UNDIP -- artikel2nya tentang pengetahuan kapal.
ReplyDeletesya tdi ngopy mas nuat reffrensi ,..
thanks
sama2 mas. salam kenal juga dari ITS.
ReplyDeletePak sekedar masukan saja, ditampilkan juga gambar kerjanya agar lebih mudah diingat pembaca..
ReplyDeletesuwun
good article
ReplyDelete..apa bisa kamu sertakan gambaranya..agar aku lebih mudah untuk faham..
ReplyDeletethank's
ReplyDeletemantap
ReplyDeleteSalam jg dr SPM BAHARI TEGAL,
ReplyDeleteThx artikelnya, membantu belajar gan ;)
Ada gambarnya mas ?
ReplyDeleteAda gambarnya mas ?
ReplyDeletemas saya mhs siskal ITS 2014 ijin ngopy ya mas. . dan makasih selama ini blog ini sangat membantu saya
ReplyDeleteijin copas mas, sebenere udah dicopas sih, hehe
ReplyDeleteijin copy mas
ReplyDeleteijin copy bang
ReplyDelete