Saturday 7 April 2012

SISTEM UDARA START KAPAL

-->
STARTING AIR AND
COMPRESSED AIR SYSTEM

1         Umum
Mesin utama yang digunakan untuk start dilakukan oleh udara bertekanan dari tabung udara tekan, yang kemudian dimasukkan ke silinder dalam rangkaian yang sesuai untuk arah yang dibutuhkan/disyaratkan. Cara kerja dari sistem ini adalah dengan memampatkan udara yang disuplai oleh kompressor ke tabung udara tekan. Udara bertekanan lalu disuplai oleh pipa menuju automatic valve dan kemudian ke katup udara start silinder. Pembukaan katup start akan memberikan udara bertekanan ke dalam silinder. Pembukaan katup silinder dan automatic valve dikontrol oleh pilot air sistem. Pilot air ini diberi dari pipa besar dan menerus ke katup pengontrol yang dioperasikan dengan lengan udara start pada engine. Jika lengan ini dioperasikan, suplai pilot air mampu membuka automatic valve. Pilot air untuk arah operasi yang sesuai juga disuplai ke distributor udara. Alat ini pada mesin ini digerakkan dengan camshaft dan memberi pilot air ke silinder kontrol dari katup start. Pilot air lalu disuplai dalam urutan yang sesuai dengan operasi engine. Katup udara start dipertahankan tertutup oleh pegas jika tidak digunakan dan dibuka oleh pilot air yang langsung memberi udara bertekanan ke dalam silinder. Sebuah interlock didalam automatic valve yang menghentikan pembukaan katup jika turning gear engine menempel. Katup ini  mencegah udara balik yang telah dikompresikan oleh engine ke dalam sistem.

FIRST START ARRANGEMENT
First Start adalah kondisi pertama kali Main Engine dinyalakan dari kondisi seluruh sistem tenaga generator di kapal mati. Peran air pressure system dalam first start arrangement cukup penting dimana air pressure system bertindak sebagai pemberi gaya awal agar mesin dapat bergerak.
Pada kondisi seluruh sistem power generator di kapal mati, maka peran emergency air pressure system sangatlah penting. Hal ini disebabkan main compressor tidak dapat bekerja mengisi udara bertekanan pada main air receiver karena tidak adanya suplay daya listrik untuk motor penggerak main compressor. Tidak adanya supply daya listrik disebabkan generator (auxiliary Engine) dalam kondisi mati. Emergency air pressure system memiliki kompresor tersendiri (emergency kompressor) yang bersifat independen (Tidak tergabung dengan main air compressor) yang memiliki penggerak berupa motor diesel yang dapat dinyalakan dengan tangan, atau air compressor berpenggerak manual dengan tangan.
Emergency air compressor mengisi emergency air receiver yang kapasitasnya lebih kecil dari main air receiver. Udara bertekanan yang tersimpan pada emergency air receiver ini digunakan untuk menyalakan auxiliary engine yang menggerakkan generator.
Setelah generator bekerja, maka suplai daya listrik sudah dapat diperoleh untuk menggerakkan kompressor utama. Kompressor utama selanjutnya mengisi udara bertekanan pada tabung udara tekan hingga mencapai tekanan 30 bar. Udara bertekanan inilah yang kemudian digunakan untuk menyalakan Main Engine. Untuk perencanaan starting pada kapal ini, diesel generator distart menggunakan udara tekan untuk memutar fly wheel, sehingga diesel generator menyala.
7.1.1 Rules dan Rekomendasi yang Digunakan
a)  Starting dengan udara bertekanan
·     Main engine yang distart dengan udara bertekanan dilengkapi dengan paling tidak dua kompresor. Satu di antaranya berpenggerak independen dari main engine, dan harus mampu mensuplai 50% dari total kapasitas yang diperlukan.
·     Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan atmosfir sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.
·     Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat digunakan secara independen.
·     Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan start 12x baik maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada engine saat dingin dan kondisi siap start.
·     Jika sistem udara start digunakan untuk starting auxilary engine, mensuplai peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon semuanya disuplai dari tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas tabung udara.

7.1.2      Engine Project Guide tentang Sistem Start
Starting air dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air compressor menuju ke starting air receiver dan dari starting air receiver menuju ke air inlet pada engine. Melalui reduction station udara ditekan atau dimampatkan pada tekanan 7 bar yang disuplai ke engine sebagai:
1.         Mengontrol udara untuk sistem manaeuver, dan untuk exhaust valve air spring, melalui kontrol air inlet.
2.         Safety air untuk berhenti tiba-tiba (Emergency stop) melalui safety air inlet.
3.         Melalui reducing valve disuplai udara yang dimampatkan pada tekanan 10 bar ke air inlet untuk turbocharge cleaning, dan volume yang sedikit digunakan untuk fuel valve testing unit.
Konsumsi udara untuk mengontrol udara, safety air, turbocharger cleaning, sealing air untuk exhaust valve dan untuk fuel valve testing unit dan starting aux. Engine dicover oleh bagian kapasitas untuk air receiver dan kompressor pada list capacity. Starting air pipe terdiri dari sebuah katup starting utama, sebuah katup non-return, starting air distributor dan katup starting.

7.2. Starting Air System
Udara start dengan tekanan 30 bar disuplai oleh kompresor ke tabung udara tekan kemudian menuju ke main engine melalui inlet Melalui tahap penurunan tekanan, udara bertekanan 8,6 bar disuplai ke engine seperti:
• Kontrol udara untuk sistem manuvering, dan pegas udara exhaust valve,
• Udara pengaman untuk emergency stop

7.2.1. Starting Air Compressor Unit
Starting air kompressor digunakan untuk memampatkan udara sehingga akan menghasilkan tekanan yang nantinya akan dialirkan ke starting air receiver. Starting air kompressor harus sebagai water-cooled, dengan tipe twostage dengan intercooling. Terdapat dua kompressor yang digunakan pada sistem. Kapasitas kompressor untuk irreversible start adalah sebesar 60 m3/h, dengan delivery pressure sebesar 30 bar.
Tipe kompresor yang dipilih :
Merk
=
Hatlapa
Series
=
L80II - 2 STAGES
Berat
=
380 kg
Putaran
=
1450 RPM
kapasitas
=
72.5 m3/h
Daya
=
15.5 kW
Panjang
=
1300 mm
Lebar
=
655 mm
Tinggi
=
775 mm

7.2.2. Starting Air Receiver / Starting Air Vessel
Starting air receiver digunakan untuk menampung udara yang telah dimampatkan oleh kompressor. Starting air receiver harus disediakan manhole dan flage untuk pipe connection. Starting air receiver memiliki volume untuk irreversible 12 start sebesar 2 x 1.5 m3, dengan tekanan kerja sebesar 30 bar.


14 comments:

  1. Mas, saya dari perkapalan UNDIP -- artikel2nya tentang pengetahuan kapal.

    sya tdi ngopy mas nuat reffrensi ,..
    thanks

    ReplyDelete
  2. sama2 mas. salam kenal juga dari ITS.

    ReplyDelete
  3. Pak sekedar masukan saja, ditampilkan juga gambar kerjanya agar lebih mudah diingat pembaca..

    suwun

    ReplyDelete
  4. ..apa bisa kamu sertakan gambaranya..agar aku lebih mudah untuk faham..

    ReplyDelete
  5. Salam jg dr SPM BAHARI TEGAL,
    Thx artikelnya, membantu belajar gan ;)

    ReplyDelete
  6. mas saya mhs siskal ITS 2014 ijin ngopy ya mas. . dan makasih selama ini blog ini sangat membantu saya

    ReplyDelete
  7. ijin copas mas, sebenere udah dicopas sih, hehe

    ReplyDelete
  8. ijin copy bang

    ReplyDelete

"Yang Copy-Paste, izin yah.! Biar berkah "
Pembaca yang baik. Setelah baca dikomeng. Budayakan Komenk Spontan.